Tingginya Angka Kasus DBD Di Purbalingga Membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Melakukan Gerak cepat dengan melaksanakan Program-program Preventif seperti Melibatkan satgas Jogo Tonggo dalam Penangan DBD guna ikut serta Mengatasi DBD Bersama dengan JUMANTIK (Juru Pemantau Jentik ), Kegiatan Ini nantinya akan melibatkan satgas jogo tonggo yang tadinya hanya menangani masalah COVID-19 saja namun sekarang ikut dilibatkan dalam gerakan PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk ).
Seperti dI ketahui PSN kasus DBD biasanya muncul di musim pancaroba seperti saat ini. Sehingga, diharapkan masyarakat terus waspada dengan penyakit ini. Yakni, dengan menjaga kebersihan lingkungan, serta melakukan PSN secara berkala. Yakni, dengan dengan menerapkan 3 M plus, menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, serta hindari gigitan nyamuk dengan tidur menggunakan kelambu atau memakai obat nyamuk.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Purbalingga, tahun 2021 lalu ditemukan 97 kasus DBD di Kabupaten Purbalingga. Kasus DBD di Kabupaten Purbalingga merenggut nyawa lima orang. Jumlah kasus DBD yang ditemukan pada 2021 tersebut, jauh lebih sedikit dibandingkan kasus yang ditemukan pada 2020 lalu. Tahun tersebut, ditemukan 200 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak empat orang.
Maka Dari Itu Adanya Keterlibatan SATGAS JOGO TONGGO Dapat Mengurangi angka kasus DBD di Purbalingga yang kian naik, dengan ikut menggerakan lagi PSN dengan cara 3M+ dikarenkan Lebih efektif dibanding FOG dengan menggerakan unsur kelembagaan paling bawah Kegiatan ini diharapkan bisa sukses menurunkan nagka kasus bahkan menjadi tidak ada kasus karena lebih terpanatu tia-tiap keluarganya.