
KALITINGGAR – Dalam upaya memperkokoh ketahanan pangan di Desa Kalitinggar, dilaksanakan musyawarah desa khusus tahun anggaran 2025 yang berlandaskan Kepmendesa PDT No. 3 Tahun 2025. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur, antara lain Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Purbalingga,Camat Padamara,Pendamping Lokal Desa, Pemerintah Desa, BPD, LPM, RT, BUMDes, serta unsur masyarakat lainnya Minggu 25 Mei 2025 Pukul 21.00 WIB di Aula Jayadirana Kantor Kepala Desa Kalitinggar. Musyawarah Yang di Pimpin Oleh Ketua BPD ini pun menjadi ajang kolaborasi strategis guna merumuskan kebijakan serta program kerja yang terfokus pada pengembangan dan peningkatan keberlanjutan pangan di desa.
Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa Pemerintah Desa Kalitinggar akan bekerja sama dengan BUMDes Kalitinggar Makmur Mandiri. Kerjasama strategis ini bertujuan menjadikan BUMDes sebagai pelaksana utama program ketahanan pangan. Sebagai komitmen nyata, BUMDes akan menerima penyertaan modal sebesar 20% dari Dana Desa, yaitu sejumlah Rp. Rp. 175.965.000,-. Langkah ini diharapkan dapat mengoptimalkan pelaksanaan program dengan melibatkan pihak-pihak yang memiliki kedekatan dan kemampuan operasional di tingkat lokal.
Musyawarah juga menghasilkan penetapan fokus program ketahanan pangan yang meliputi Tiga sektor utama, yakni Sarpras Pupuk pertanian , Distributor Kedelai dan Hasil Ternak, program diarahkan pada Distributor Kedelai yang memiliki potensi ekonomis tinggi serta dapat menyerap kebutuhan pasar lokal Di karenakan banyaknya Produsen Home Industri Tahu . Di sektor pertanian, penekanan diberikan pada Toko Pupuk dan Bibit , Sedangankan di Sektor Ternak nantinya di hasil Kotoran Ternak,Manajemen Ternak dari Pembibitan serta kelola kandang ternak. Pengembangan ketiga sektor ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan serta keberagaman pangan yang mendukung ketahanan pangan di masyarakat desa.
Kesepakatan kolaboratif ini diyakini akan meningkatkan kapasitas produksi pangan lokal dan kualitas produk yang dihasilkan. Dengan sinergi antara Pemerintah Desa, BUMDes, serta elemen masyarakat yang berperan aktif, diharapkan tercipta sistem pangan yang lebih mandiri, berdaya saing, dan responsif terhadap dinamika kebutuhan masyarakat. Diskusi dalam musyawarah juga menekankan pentingnya penerapan langkah-langkah inovatif serta penguatan koordinasi lintas sektor untuk memberikan respon yang lebih cepat terhadap potensi kendala pangan di masa mendatang.
Hasil musyawarah ini tidak hanya mencerminkan keberpihakan dan komitmen bersama dalam menghadapi persoalan ketahanan pangan, tetapi juga menyiratkan kekuatan kearifan lokal dalam mengelola sumber daya desa secara optimal Dikarenakan Program Ketahan Pangan Pada Tahun Ini Fokus untuk Pemberdayaan Masyarakat Melalui BUMDes makan Program Pembangunan Fisik yang tadinya dianggarkan di Sub Ketahan Pangan Nantinya akan di Pilah Terlebih Dahulu dan menimbang Prioritas Pembangunanannya. Langkah konkret berbasis kepemimpinan dan partisipasi aktif seluruh unsur masyarakat diharapkan dapat menjadi model terbaik yang dapat diterapkan oleh desa-desa lain dalam menjaga stabilitas dan keberlanjutan pangan nasional.
Dengan fondasi hukum yang jelas dan dukungan sinergis dari setiap pihak, Desa Babakanjati menatap masa depan yang lebih cerah dan sejahtera. Semangat gotong royong dan inovasi dalam pengelolaan sumber daya lokal menjadi harapan bagi perwujudan ketahanan pangan yang tidak hanya mengutamakan kuantitas, tetapi juga kualitas dan keberagaman pangan.